one_jr

Kemakmuran Kota Kuno Pompeii


pompeii_1Puing-puing kota kuno Pompeii menunjukkan peringatan Tuhan kepada manusia. (SUNNY/THE EPOCH TIMES)
Orang-orang sering menggunakan kiasan “Duduk di tepian kawah gunung berapi” untuk melukiskan situasi yang gawat, Kota Pompeii justru berada dalam kondisi semacam itu.
Berlokasi di kaki gunung berapi Vesuvius, Kota Pompeii bagaikan menggendong sebuah bom waktu. Selama 17.000 tahun belakangan ini, gunung berapi Vesuvius tidak pernah sepi aktivitas, letusan terakhir terjadi pada 1944.

Sedangkan letusan yang paling terkenal terjadi hampir 2000 tahun silam yakni pada 24 Agustus 79. Letusan kala itu dalam sekejap telah melenyapkan dua kota, satu di antaranya ialah Pompeii.
Senantiasa, Tuhan menggunakan berbagai macam cara untuk memberi peringatan kepada umat manusia, pelajaran dari Pompeii inilah yang sedemikian membuat orang ketakutan.
Sewaktu saya masih di bangku SMA, saya pernah membaca sebuah artikel tentang Pompeii. Teringat itu hanyalah sebuah kota mati yang tak berpenghuni, karena peristiwa tersebut lebih dari unik, maka telah tumbuh suatu keinginan hendak melihat panoramanya secara keseluruhan. Kemungkinan pikiran sekejap saat itulah yang mendorong perjalanan saya kali ini ke Italia.

Bermandikan sinar mentari hangat semenanjung Apennine, di dalam dekapan teluk Naples, wilayah luas Campania. Italia memiliki 4 musim yang ramah dan tanah yang subur, pernah dinobatkan sebagai taman terbahagia di dunia. Hampir 2.000 tahun yang lampau, Pompeii sebagai salah satu kota termakmur dari imperium Romawi, menyambut raja, pangeran dan para pembesar serta khalayak umum yang berdatangan dari manca negara.
Pompeii masa kini dibagi menjadi kota lama dan kota baru, kota lama adalah tujuan kami kali ini. Ke luar dari stasiun KA, baru saja belok dari sudut jalan, sekonyong-konyong muncul seekor anjing liar, betul-betul telah mengagetkan kami.

Anjing itu menggonggong ke arah kami laiknya seekor serigala, sehingga kami agak merinding dibuatnya, meski kami terus berupaya lepas darinya, tapi gagal terus. Ketika di sebuah penginapan dan bertanya tentang jalan, ia mendekam dan menanti di depan pintu.

Sepertinya ia tidak mempunyai niat jahat, terpaksa membiarkannya menguntit kami sepanjang jalan, alhasil, di tengah jalan terpaksa lagi-lagi menemukan seekor anjing lainnya. Berjalan hingga pintu gerbang kota kuno, kedua anjing itu tiba-tiba ngeloyor meninggalkan kami dan berlarian dengan lurus ke arah pintu masuk, dan menguntit kerumunan orang banyak, dan tentu membuat sedikit kegaduhan.

Ajing itu selalu menguntit ke mana orang-oarang berjalan. Barangkali mereka terbiasa diberi makan oleh para pelancong, cerdik juga anjing-anjing itu ternyata bisa mengenali para wisatawan. Demikian sekilas selingan.
Luas kota kuno Pompeii sekitar 1,8 km2, dikelilingi oleh tembok kota sepanjang 4.800 meter, pada poros timur-barat dan utara-selatan masing-masing mempunyai dua jalan raya yang membagi Pompeii menjadi 9 wilayah, gang-gang kecil saling memotong dan melintang, bangunannnya terlihat agak semrawut tapi enak dipandang.
Permukaan jalan diratakan dengan batu bulat besar (Cobblestone), bekas lindasan kereta meninggalkan cekungan mendalam, menunjukkan kesibukan pada waktu itu. Berlenggang kangkung di antara puing-puing terbesar di dunia, menjelajahi jalan dan gang berusia 2,000 tahun, mau tak mau terbayang kehidupan orang Pompeii kuno.
Pada ke dua sisi jalan terdapat sejumlah kedai arak, pastry, toko buah, toko palen, toko minyak zaitun, toko kecap ikan, bengkel pertenunan, bengkel gerabah, bengkel emas dan perak dan lain-lain yang banyak sekali.  Pusat kota adalah pusat kegiatan ekonomi dan keagamaan pada masa itu, puing-puing pilar tinggi besar dan kusen marmer menunjukkan kemakmuran dan kemewahan serta modernitas masa silam.
Di dalam kota terdapat 3 buah kolam rendam pemandian berskala besar, air dialirkan dari sumber mata air di  atas gunung dengan ditopang oleh talang air yang berkerangka tinggi, mengalir ke pemandian umum dan kamar mandi pribadi.

Kebudayaan mandi adalah salah satu keunikan Pompeii, membicarakan bisnis, ngobrol, bernostalgia semuanya dilangsungkan di dalam kolam pemandian. Di dalam pemandian terdapat ruang ganti, ruang pijat, KM-WC, ubin dengan pemipaan hangat (untuk musim dingin), boleh dibilang itu adalah fasilitas pemandian modern.

Gedung opera yang bisa menampung 5.000 orang, menampilkan pertunjukkan musik dan komedi. Arena gladiator berkapasitas penonton 20.000 orang dapat membuat warga kota menikmati pertarungan berdarah. Bangunan berlantai dua betebaran di mana-mana, sangat ekstravagansa. Di dalam kota di mana-mana diliputi gaya royal yang mengobral kenikmatan dan kemaksiatan. Pompeii yang tanpa ikatan moralitas sedang berjalan di tepian jurang kehancuran tapi belum merasakan apa-apa.
Akhirnya, pintu neraka dibuka untuk pompeii, gunung berapi Vesuvius yang berjarak 6 mil telah meletus dengan dahsyat. Lahar panas dalam jumlah mengerikan dilontarkan ke atas langit, untuk kemudian menukik menutupi langit dan menyelimuti bumi, lahar bercampur batu kerikil menerjang ke jalan-jalan dan gang-gang, Pompeii yang dikelilingi gas beracun mengalami kebakaran hebat dan api neraka.
Seiring dengan terus menumpuknya isi gunung berapi, tempat yang makmur dan mewah itu terhapus dari bumi. Setelah lewat 1.000 tahun lebih, Pompeii lambat laun berubah menjadi sebuah legenda.
Persis dengan kemusnahannya, Pompeii ditakdirkan ditemukan kembali. Satu cangkulan yang sepertinya kebetulan, telah menggali misteri sejarah yang berusia hampir 2.000 tahun.
Pada 1748 ditemukan batu dengan tulisan ukir Pompeii, orang-orang baru mengetahui Pompeii di dalam dongeng ternyata memang pernah eksis. Hingga pada 1861, Italia secara resmi baru menggerakkan penggalian besar-besaran.
Melalui penggalian dan restorasi selama seratus tahun lebih, kota kuno Pompeii secara perlahan terpampang di hadapan manusia bumi. Sisa jasad orang-orang Pompeii yang berusaha lari dari nasib buruk itu perlahan-lahan lenyap dari dalam abu vulkanik yang berangsur mengeras, membentuk sebuah kepompong yang berongga. Para arkeolog menuangkan gips cair ke dalam “cetakan tubuh manusia” itu dan memamerkannya kepada dunia tentang episode terakhir Pompeii.
Nama Pompeii seiring dengan berlangsungnya pekerjaan penggalian, mulai tersebar di seluruh dunia Barat. Orang-orang mengagumi gedung bangunan dan keseniannya, tapi malah telah mengabaikan tujuan sesungguhnya Pompeii dipamerkan kepada umat manusia.
Tuhan bukannya menyuruh orang-orang eksis demi mengejar keduniawian dan kenikmatan tiada henti, Tuhan selamanya tidak pernah menyuruh manusia hidup seperti itu, manusia di dalam suasana seperti Pompeii kuno hanya mempercepat kemusnahannya sendiri.
Kehidupan yang dipenuhi dengan kegembiraan dan kenikmatan maksimal semacam itu pada akhirnya tidak dipilih oleh Tuhan, maka ia ditakdirkan mengalami kemusnahan. Persis dengan sebuah moto yang tertera pada sebuah mural kota Pompeii: “Tiada suatu benda apapun bisa abadi”, segala materi yang dikejar dengan antusias akan ditakdirkan menjadi kosong.
Melalui melancong beberapa jam, temperatur di kota puing itu semakin meningkat, para wisman semakin bertambah banyak. Melihat mimik berat yang terpampang pada wajah mereka, entah apa yang sedang dipikirkan. Angin liar menjelajahi celah-celah di antara puing, mirip keluhan dan rintihan roh gentayangan.
Keluar dari kota tersebut, matahari sepertinya terlihat begitu cemerlang dan kota kuno Pompeii perlahan-lahan lenyap di kejauhan. (Epochtimes.co.id/whs)
 
pompeii_2Puing-puing kota kuno Pompeii di bawah langit biru.(SUNNY/THE EPOCH TIMES)
pompeii_3 Jalanan di kota kuno itu terbuat dari cobblestone, bekas roda di atasnya menunjukkan kesibukan kala itu. (SUNNY/THE EPOCH TIMES)
 
 
pompeii_4Bangunan di dalam kota terlihat agak semrawut tapi enak dipandang.(SUNNY/THE EPOCH TIMES)
 
pompeii_5Menjelajahi jalanan dan gang berusia 2.000 tahun, serasa bagaikan hidup pada masa 2.000 tahun silam. (SUNNY/THE EPOCH TIMES)
 
pompeii_6Pasar sentral adalah pusat kehidupan ekonomi dan keagamaan.(SUNNY/THE EPOCH TIMES)
 
pompeii_7Pilar tinggi besar yang tersisa menunjukkan kemakmuran dan gaya kemewahan pada waktu itu.(SUNNY/THE EPOCH TIMES)
 

12 Reruntuhan Terindah di Muka Bumi

Reruntuhan bangunan bukan lagi menjadi tempat seram berkumpulnya para hantu dalam legenda. Seringkali reruntuhan sekarang dibiarkan apa adanya untuk mempertahankan keindahan yang ada dan akhirnya menjadi obyek wisata yang indah. Reruntuhan yang ada seringkali merupakan bukti sejarah kemegahan bangsa yang membangun tempat-tempat asli yang ada.
Dari reruntuhan tersebut, seringkali fakta sejarah dapat kita temui dari berbagai barang yang masih dapat anda temui di sana. 12 Reruntuhan yang ada di bawah ini adalah reruntuhan yang paling indah yang dapat kita temu di berbagai negara.
1. Machu Picchu (Peru)
xxxxxxx


Reruntuhan paling terkenal di antara semua reruntuhan Inca. Machu Picchu seakan berada di antara dua puncak gunung dan seringkali tertutup kabut. Reruntuhan ini tidak dapat terlihat dari Lembah Urubamba di bawahnya, tempat ini dibangun oleh bangsa Inca tanpa sama sekali menggunakan roda.
Machu Picchu dibangun pada sekitar abad 15, tapi tempat ini sama sekali tidak tercatat oleh para Conquistador Spanyol, yang ternyata menghancurkan tempat tersebut pada tahun 1530. Tempat ini juga masih belum diketahui tujuan pembangunannya, walaupun banyak sekali tanda bahwa tempat tersebut memiliki berbagai pusat pemujaan.
Sampai sekarang berbagai ahli arkeologi terus mencari bukti tujuan dibangunnya tempat tersebut, karena bangsa Inca tidak meninggalkan memiliki sistem tulisan, maka tidak ada laporan tertulis mengenai tempat tersebut.
2. Babilon (Irak)
xxxxxxx


Reruntuhan ini terletak sekitar 90 km dari kota Baghdad, nama asli kota ini adalah "Bab-ili" yang berarti "gerbang para dewa". Kota ini dikenal luas pada zaman era klasik, sebagai kota yang indah dengan "Taman Gantung" yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Kota ini berdiri sebagai pusat pemerintahan dan budaya, dan berjaya selama lebih kurang 15 abad, semenjak kedatangan suku Amor (sekitar 1850 SM) sampai Alexander Agung, yang akhirnya meninggal di sana pada 322 SM. Hammurabi (1892-1750 SM), salah satu penguasa terhebat di Irak juga membuat kota ini sebagai pusat pemerintahan.
3. Palenque (Meksiko)
xxxxxxx


Reruntuhan Palenque adalah salah satu dari situs arkeologi terpenting suku Maya di Meksiko dan Amerika Tengah. Kota yang dibangun di atas jurang dengan pemandangan indah teluk Meksiko, Palenque seakan tersembunyi dalam hutan tropis di kaki pegunungan Tumbala, Chiapas, Meksiko.
Walaupun analisis terhadap potongan tembikar menyatakan bahwa daerah tersebut sudah dihuni mulai sekitar 100 SM, tapi bangunan yang tersisa kebanyakan dibangun pada sekitar abad 6 sampai 10 Masehi. Penguasa terbesar di kota ini adalah Pacal, yang berkuasa pada tahun 603 masehi, dan membuat berbagai bangunan inovatif yang bertahan bahkan sampai lebih dari masa berkuasa Pacal yang berkisar 68 tahun. Salah satu bangunan yang luar biasa adalah Istana, baik dinding dan langit-langit istana ini dipenuhi ukiran yang menggambarkan upacara dan berbagai aktivitas penguasa dan para dewa, sehingga kita dapat mengira-ira bagaimanakah kehidupan suku Maya pada zaman tersebut.
Sampai sekarang hanya 34 dari kemungkinan 500 bangunan yang berhasil dibebaskan dari timbunan tanah, siapa tahu anda bisa ikutan membebaskan satu lagi?
4. Ayutthaya (Thailand)
xxxxxxx


Ayutthaya, dalam bahasa Sansekerta berarti 'tidak terkalahkan' memang tidak sepopuler Bangkok, Chiang Mai atau Phuket, tapi adalah salah satu daerah di Thailand yang sering dikunjungi turis yang ingin melihat reruntuhan yang terkenal.
Pada puncak kejayaannya, Ayutthaya adalah ibukota yang sibuk dengan reputasi yang mencapai banyak negara. Menurut ahli sejarah, perkembangan Ayutthaya, bahkan melebihi berbagai ibukota di Eropa. Kota ini begitu makmur sampai Burma (sekarang Myanmar), negara tetangga, begitu iri dan akhirnya berhasil membakar dan menjarah kota ini. Walaupun sekarang kota ini tinggal puing, tapi masih sangat indah, dan sekarang dilindungi sebagai Ayutthaya Historical Park
5. Colloseum (Italia)
xxxxxxx


Salah satu hasil dari karya bangun bangsa Romawi, sekaligus adalah reruntuhan bangunan paling terkenal di dunia, nama asli bangunan ini adalah Flavian Amphiteatre, adalah bangunan teater terbuka berbentuk elips di pusat kota Roma, Italia.
Bangunan terbesar di jaman Romawi ini mampu menampung 50.000 penonton, digunakan sebagai kontes gladiator dan pertunjukan kepada publik. Berbagai pertunjukan, seperti pertempuran bohongan, eksekusi, sampai pertunjukan ulang pertempuran terkenal, juga berbagai drama berdasar mitologi dipertontonkan di sini. Lebih dari 50.000 orang dan hewan mati di tempat ini
Walaupun sekarang kerusakan sebagian dari bangunan ini dikatakan terjadi karena gempa bumi, tapi setidaknya bangunan ini berhasil tetap tegak berdiri hanya dengan sedikit kerusakan, dan sehingga menjadi salah satu bangunan yang berhasil membuat terobosan dalam menahan gempa.
6. Tikal (Guatemala)
xxxxxxx


Tikal adalah situs arkeologi terbesar di dunia sekaligus pusat urban di tengah kebudayaan Maya Pre-Kolombia. Situs ini terletak di daerah arkeologi di Peten Basin, Guatemala Utara. Situs ini adalah bagian dari Tikal National Park dan pada tahun 1979 berada dalam lindungan Unesco.
Tikal adalah salah satu pusat budaya dan populasi suku bangsa Maya. Berbagai bangunan monumental di situs ini dibangun pada abad ke empat Masehi. Tikal mencapai puncak kejayaannya pada sekitar tahun 200 - 900 Masehi, dan pada masa tersebut, Tikal mendominasi budaya, politik, ekonomi dan militer bangsa Maya, sambil terus berinteraksi dengan berbagai suku bangsa, termasuk Teohuatican di Meksiko.
Setelah masa-masa Tikal dikalahkan oleh Teohuatican pada abad ke empat Masehi, Tikal mengalami penurunan, bahkan istana yang ada sempat terbakar. Berbagai bukti menunjukkan bahwa kota ini makin lama makin sepi sampai akhirnya ditinggalkan pada abad 10 Masehi.
7. Chichén Itzá (Meksiko)
xxxxxxx


Situs arkeologi terbesar jaman pre-Kolombia yang dibangun oleh bangsa Maya. Chichen Itza dibangun di utara semenanjung Yucatan, Meksiko. Daerah ini adalah titik pusat utama di Zaman Klasik. Chichen Itza dibangun dengan berbagai gaya arsitektur yang dianggap merupakan hasil dari akulturasi berbagai budaya yang ada di daerah tersebut.
8. Parthenon (Yunani)
xxxxxxx


Adalah kuil dewi Athena, yang dibangun pada pada abad ke 5 di Akropolis. Bangunan ini adalah bangunan paling penting yang berhasil selamat di masa Yunani Klasik, dan dianggap sebagai puncak perkembangan budaya Klasik Yunani. Pada saat ini, Kementrian Kebudayaan Yunani sedang menjalankan program untuk merestorasi dan merekonstruksi bangunan ini.
9. Biara Trinidad (Paraguai)
xxxxxxx


Biara yang terlteak 25 km dari Encarnacion, di rute yang mengarah ke Ciudad del Este, Paraguai, adalah bangunan yang paling menarik dalam sejarah misi Nasrani ke Paraguai.
Trinidad adalah kota yang didirikan oleh para penduduk setempat yang datang dari San Carlos. Arsitek utama bangunan ini adalah romo Juan Bautista Prímoli dari Milan dan Catalan Jose Grimau. Gereja yang dibangun di tempat ini dikatakan sebagai gereja terindah dan terbesar di seluruh Paraguai (pada zamannya)
10. Copan (Honduras)
xxxxxxx


Ibu kita bangsa Maya dari tahun 400-800, Copan adalah kota terbesar dan paling mengagumkan di seluruh pusat kebudayaan Maya. Terdapat beberapa piramid, kuil dan 21 pilar batu, atau stelae, dengan berbagai ukiran wajah raja-raja Copan.
11. Palmyra (Siria)
xxxxxxx


Palmyra, yang terletak di jantung Padang Pasir Siria, seringkali digambarkan sebagai "pengantin padang pasir". Sisa bangunan yang ada menjadi saksi bertapa Ratu Zenobia adalah seorang pemimpin yang heroik. Palmyra yang didirikan di dekat mata air panas Afqa, adalah tempat persinggahan ideal sebagai jalur perdagangan antara Irak dan Al Sham (sekarang adalah Siria, Lebanon, Jerusalem dan Yordania).
Lokasi yang strategis plus kemakmuran daerah ini sangat menarik pasukan Romawi, yang akhirnya mengambil alih kota ini di tahun-tahun pertama Masehi. Ahli arkeolgis sampai sekarang menggali daerah tersebut untuk menemukan sisa-sia bangunan istana ratu Zenobia.
12. Talisay (Filipina)
xxxxxxx


Salah satu bangunan di Talisay City adalah rumah besar yang dibangun oleh raja gula di akhir abad 19, dan tidak hanya sekali,tapi dua kali harus hancur di perang dunia kedua, untuk mencegah agar Jepang tidak memanfaatkan bangunan tersebut. Sisa bangunan yang ada masih menunjukkan keindahan rumah mewah yang besar tersebut.  ^^
one_jr COMMUNIC
one_jr

ONe TOeLanK CHat

Jangan Lupa Follow/Comment Yah..!!!

My Site @boernoekoe.hexat.com

one_jr